Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus

Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus - Hai Sobat SINOPSIS DRAMA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Lonceng Cinta, Artikel Mohabbatien, Artikel Serial TV, Artikel Sinetron, Artikel Sinopsis, Artikel Telenovela, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus
link : Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus

Baca juga


Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus


Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus
Abhi bersama  Pragya berdansa.
Dadi tersenyum melihat mereka.
Abhi " kenapa kau tersenyum seperti itu.
Pragya " apa kau telah mengetahu apapun tentang Nikhil.
Abhi " sesuatu yang aneh terjadi,Tanu bersama  Nikhil saling berbicara sambil berpegangan tangan.
Tanu tidak akan merencanakan sesuatu terhadapmu, tetapi dia bisa merencanakan sesuatu untuk melawanmu.

Sarla mendapat telpon dari nenek Pragya.
Nenek Pragya " aku sedang berada dirumah sekarang,kau ada dimana.
cepatlah kesini.
Sarla lalu memberitahu Dadi bahwa nenek Pragya sedang menunggunya dirumah.
Sarla " beritahukan pada Pragya kalau aku pulang kerumah.
Daadi " baiklah.

Tanu terlihat kesal melihat Abhi bersama Pragya.
Dadi " Tanu,apa kau cemburu.
Abhi bersama Pragya berdansa dengan sangat baik, tampaknya mereka diciptakan untuk satu sama lain.
Tanu " matahari bersama bulan juga dibuat untuk satu sama lain, tetapi mereka tidak bisa melihat satu sama lain, lalu jika mereka saling berhadapan maka gerhana akan terjadi.
Walaupun kau membuat Abhi bersama Pragya berdansa berasama,Abhi akan tetap jadi milikku karna aku mengandung anaknya.
Dadi " air yang membeku jadi es akan kembali menjadi air lagi,kau melompat tinggi karna bayi ini, lalu mngkin karna bayi ini juga kau akan menangis.

Abhi bersama Pragya selesai berdansa.
Pragya menghampiri Dadi.
Pragya " Dadi,masalah mungkin akan berakhir, tapi drama akan dimulai sekarang.
Berkatilah aku nek.
Dadi " dewa bersamamu nak.


Pragya lalu naik keatas Panggung.
Pragya " aku ingin mengumumkan sesuatu,mungkin beberapa orang tidak akan senang mengetahui hal ini.
Nikhil bicara dalam hati " mngkin ketakutan Tanu benar.
Tanu juga bicara dalam hati tentang hal yang sama.
Tanu " Pragya,mungkin kau bisa memberitahukannya besok,semua orang lelah sekarang.
Pragya " kenapa kau terlihat takut, semuanya akan berubah sekarang.
Kau telah berfikir bahwa kau sudah menentukan takdirku, tapi sekarang semuanya akan berubah.

Abhi " Purab, apa yang dia katakan.
Purab " dengarkan saja dia dulu.
Pragya " kalian semua pasti akan bertanya kenapa aku tidak mengatakan ini sebelumnya.
Itu karna aku belum memiliki buktinya.
Tanu ialah orang yang datang kerumah ini sebagai tamu, tapi dia mulai bermimpi untuk menjadi menantu dirumah ini untuk mendapatkan semua kekayaan.
Tanu " hentikan omong kosongmu.
kau yang melakukan itu dan bukan aku.
Pragya " niatku baik.
Aku sudah menderita ejekan darimu, lalu bahkan ibuku juga menanggung penghinaan.
Kalian semua merawat Tanu lalu kalian berfikir kalau bayinya akan menjadi ahli waris keluarga Mehra
Meskipun Tanu menikah dengan Abhi tapi bayi itu bukanlah anak Abhi.
Abhi kaget.
BACA SELANJUTNYA : 
Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 2



Itulah Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus

Kami rasa cukup dulu untuk pembahasan Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah selesai dibaca Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus link artikel http://sinopsisdrama17.blogspot.com/2017/02/sinopsis-lonceng-cinta-episode-408-part.html
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Lonceng Cinta Episode 408 part 1 by Yohana Sitorus